Victor Hugo: Salah Satu Maestro Sastra Prancis

Tokoh Sastra Prancis
Victor Hugo (Source: Wikipedia)


Sutianamenulis - Victor Hugo, seorang tokoh yang tak terbantahkan dalam kancah sastra Prancis, lahir pada tanggal 26 Februari 1802 di Besançon, Prancis.

Ia dikenal sebagai salah satu sastrawan terbesar sepanjang masa, dengan karya-karya monumentalnya yang mengukir jejak dalam sejarah sastra dunia.

Hugo tidak hanya seorang novelis, tetapi juga seorang penyair, dramawan, dan pemikir yang visioner, yang karyanya membahas beragam tema mulai dari keadilan sosial hingga hak asasi manusia.

Mari kita telusuri lebih dalam ke dalam kehidupan dan karya-karya yang mengagumkan dari salah satu ikon sastra Prancis ini.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Victor Hugo lahir dari keluarga bangsawan di Prancis.

Ayahnya, Joseph Hugo, adalah seorang jenderal di tentara Napoleon, yang memberikan pengaruh kuat pada Hugo dalam hal patriotisme dan semangat revolusioner.

Ibunya, Sophie Hugo, adalah seorang wanita yang berbakat dalam bidang sastra dan musik, memberikan dorongan awal pada minat sastra Hugo.

Hugo menunjukkan bakat sastra sejak usia dini.

Pada usia 14 tahun, ia memenangkan penghargaan dari Akademi Sastra Prancis dengan puisi dramatisnya yang pertama.

Pendidikan formalnya berlangsung di sekolah Katolik dan kemudian di sekolah sekuler, di mana ia mengeksplorasi minatnya dalam sastra dan filsafat.

Karya-karya Awal dan Kesuksesan

Salah satu karya awal Hugo yang mencuri perhatian adalah novelnya yang berjudul "Notre-Dame de Paris" ("The Hunchback of Notre-Dame"), yang diterbitkan pada tahun 1831.

Novel ini tidak hanya menjadi sebuah karya sastra yang brilian, tetapi juga membangkitkan kembali minat publik terhadap bangunan katedral Notre-Dame di Paris.

Dengan gaya narasi yang kuat dan gambaran yang mendalam tentang kehidupan masyarakat pada abad ke-15, karya ini mendapat sambutan hangat dari para kritikus dan pembaca.

Namun, karya terbesar Hugo mungkin adalah novel epiknya yang berjudul "Les Misérables" ("The Miserable Ones"), yang diterbitkan pada tahun 1862.

Novel ini menggambarkan kisah-kisah hidup yang terjalin di tengah-tengah masyarakat Prancis pada awal abad ke-19, menyoroti tema-tema seperti keadilan sosial, penebusan, dan kemanusiaan.

Karya ini tidak hanya menjadi salah satu novel terbesar dalam sejarah sastra Prancis, tetapi juga sebuah manifesto bagi perubahan sosial yang mendalam.

Pengaruh dan Warisan

Selain karya-karya fiksinya, Hugo juga dikenal karena kontribusinya dalam puisi dan drama.

Koleksi puisinya yang berjudul "Les Contemplations" (1856) dan "La Légende des siècles" (1859-1883) menampilkan kedalaman emosional dan kepekaan estetika yang luar biasa.

Pemikiran Hugo tentang keadilan sosial, hak asasi manusia, dan perjuangan melawan ketidakadilan terus mempengaruhi pemikiran sosial dan politik hingga hari ini.

Pandangannya yang humanis dan revolusioner telah mengilhami banyak generasi, baik dalam sastra maupun dalam politik.

Victor Hugo meninggal pada tanggal 22 Mei 1885, meninggalkan warisan sastra yang tak terhapuskan.

Karya-karyanya tetap menjadi bahan kajian utama di sekolah-sekolah di seluruh dunia, sementara gagasannya tentang keadilan sosial dan perubahan revolusioner tetap relevan dalam perjuangan untuk keadilan di masyarakat modern.

Sebagai salah satu maestro sastra Prancis, Victor Hugo tidak hanya membanggakan bangsanya, tetapi juga menyumbang secara signifikan pada peradaban manusia melalui karyanya yang abadi.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Guruminda dan Purbasari

Pulitzer Awards 2023, Siapa Saja Pemenangnya?