Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Guruminda dan Purbasari

                      Prabu Tapak Agung sebenarnya enggan untuk mengatakannya, akan tetapi semakin dirinya memendam permasalahan ini, semakin pusing ia memikirkannya. Berkali-kali ia minta pendapat kepada istrinya, tentu saja, sang Permaisuri hanya mengatakan bahwa keputusan mutlak ada di tangan sang Prabu, ia hanya mengikuti.             Hampir setiap malam Sang Prabu kerap berdoa agar diberi petunjuk oleh sang Hyang Widhi, tetap saja petunjuknya tidak lain dan tidak bukan adalah keputusan yang telah dibuatnya semula. Ini berat, tentu saja. Bahkan, sebelum mengatakannya pun, sang Prabu sudah bisa menebak akan apa yang kelak terjadi. Ia paham betul dengan karakter putri sulungnya ini.             “Apa itu artinya Ayahanda sudah berlaku kurang adil terhadapku?” Purbararang tampaknya tidak terima dengan keputusan ayahnya yang lebih memilih adik bungsunya, Purbasari, untuk mengambil alih tampuk pemerintahan Kerajaan Pasir Batang, ketimbang kepada dirinya.             Purbar