KEPADA HUJAN YANG DATANGNYA DIAM DIAM
Kepada hujan; yang datangnya diam-diam aku masih menyaksikan keriaan di mata sepasang bunga perdu ketika kau hadir, sore ini sepucuk rindu yang degupnya tidak bisa kuhitung masih saja bertahan di ruang dada sudah lama aku merindukanmu; bisikku diam-diam sebelum semuanya jatuh deras seperti tumpahan batu burung-burung Ababil hujan selalu mengisyaratkan pertemuan sebagai ruh mekar sekuntum lily yang sempat ditinggalkan musim Aku berdiri kelabu diantara ranting cokelat pohon jambu menatap setiap luruh yang jatuh sebagai rindu yang meriuh