Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Puzzle

Bahkan, untuk mengumpulkan satu keping potongan ingatan yang terserak di berbagai sudut ruang pikiran ini, aku butuh banyak waktu. Satu kali, aku menemukan keping pertama tergeletak tak bertuan. Tak ada clue yang bisa jadi petunjuk tentang dari sekat sebelah mana potongan ini berasal. Masih dua ratus tujuh puluh dua, potongan itu harus kutemukan. Entahlah, apakah aku mampu melakukannya? Sementara lelah kerap memaksaku untuk berhenti. Satu keping, dua keping, lantas aku harus mengurutkannya. Dan iingat, sekali salah urut, gambaran akan cenderung terbalik, berputar arah, mungkin juga salah posisi. Kanan tak mungkin menjadi kiri, apakah kalian berjalan dengan tangan, atau menyeruput segelas kopi dengan bantuan kaki? Bisa. Bisa juga tidak. Ini tentang potongan takdir yang telah berlalu, membentuk pola-pola dinamis. Aku membaca polanya, namun tak mampu menciptakan pola baru. Semua hanya perkara menemukan lantas meletakkannya tanpa harus tertukar. Puzzle: potongan-potongan yang ter

ZY (KUKEMBALIKAN CINTA)

Zy, bukankah sudah kukatakan kepadamu, Ini perihal kepergian dan ditinggalkan Dan kau tahu, zy, Kuncup-kuncup rasa yang pernah coba   kurekahkan, kini, Hanyalah layu yang sedu Zy,   jalan ini, agalah jalan-jalan bahagia yang kugariskan di tanah basahnya, dulu, Kini, jalan ini tak lebih dari jalan-jalan lengang yang ditinggalkan derap langkah para pejalan kaki Tak ada celoteh, pun sendau gurau bibir-bibir para pengisah dongeng-dongeng, Dari cerita-cerita malam Zy,   kepergianmu menyisakan kesepian di selasar rumah kita, Rumah tempat kita meninabobolan harapan-harapan renta kita Entahlah, zy, kita akan saling menyisakan rindu, atau saling meninggalkan rajam, Dari getir yang telah sama-sama kita genggam Zy,   kukembalikan seluruh malam syahdu ke ujung mimpimu yang entah