Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Pisah

          Emosi Asih memuncah, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah juga, menggenang bersama tetesan hujan yang ruah di pelataran rumah. “ Ari abdi nasib teh kieu - kieu teuing , Mak ,”* ratapnya seakan menyesali hidup yang sedang dijalaninya saat ini, seraya memeluk erat tubuh renta Emaknya. “ Boga salaki teh euweuh nu sahulueun hiji oge ,”** lanjutnya. Air matanya semakin deras mengalir. Hujan di luar semakin deras, seakan turut berduka atas kesedihan Asih.           Ini pernikahan ketiga bagi Asih, setelah dua pernikahan sebelumnya berakhir dengan perceraian. Pernikahan pertamanya dengan Somad kandas, ketika usia pernikahannya baru memasuki bulan keempat. Somad meninggalkan Asih begitu saja, tanpa diketahui Asih kemana dan dimana Somad pergi. Selang beberapa minggu berikutnya, Asih mendapat kabar, Somad menikah lagi.           Pernikahan kedua lebih tragis lagi, Asih kena tipu mentah-mentah. Ardan, suaminya yang katanya juragan kelapa sawit dari Pekanbar