Selasa, 10 Januari 2017

Sulaiman dan Sebuah Perumpamaan


Sebagaimana burung terbang membentangkan sayap-sayap,
sebagaimana itu pula Sulaiman mengekalkan riwayat pada kisah-kisah sebelum kamu.
Tentang penciptaan negeri Salva dalam kepak sayap burung Hud-hud.

Kau tak mengira,
hidup adalah perihal perumpamaan:
burung yang terbang tinggi, menukik jatuh terempas, melayang menantang laju angin, lantas mati dipusarakan sejarah.
Bukankah riwayat hidupmu akan seperti demikian (adanya)?
Sulaiman yang gagah sekalipun mati dalam dekap tak berdaya rayap-rayap.

Sebagaimana Sulaiman.
Sebagaimana pula percakapan burung Hud-hud yang kisahnya dilontarkan masa lalu, perihal Balqis dan segenap keagungan yang terlampau diagung-agungkan.

Hidup bukan hanya perihal terbang tinggi (tapi, terbang dan jatuh).
Bukankah kisah Balqis dikalamkan ayat-ayat dalam kejatuhan setelah terbang?
Betapa manusia kerap merindu terbang sementara sayap-sayapnya terkadang kebas dan patah.
Mereka mengira kejatuhan tidak lebih menyakitkan dari kisah Putri Balqis.

Jauh sebelum kisah Sulaiman dan Hud-hud dicatat,
manusia kerap lupa. Hidup tidak lebih dari perumpamaan burung terbang yang kelak akan jatuh juga sebagai sejarah singkat,
dalam kefanaan dunia


Cibatu, 09 Januari 2017

Tidak ada komentar: