Minggu, 24 Januari 2016

Begitu Lekas, Begitu Gegas




Begitu Lekas, Begitu Gegas



Jam retak di pergelangan
tangan. Mengais-ngais luruhan waktu di ambang petang

Kau begitu gegas. Sepotong
cerita baru selesai kukunyah sementara
rindu yang datang selekas kereta api di ujung rel yang menuntun kepergian

Ada yang malam seusai senyap. Kau begitu lekas
begitu gegas. Napas yang kauhidu di jendela kamar
mencair lantas menggenang di atas
karpet ruang kita

Ruang dengan lengang-lengang setelahnya. Kau begitu
gegas, begitu lekas. Secepat
Tuhan mengutus malaikat menemuimu

Napas
terhenti
begitu lekas
gegas
: lengang


Tasik Malaya, 22 Januari 2016

Tidak ada komentar: