![]() |
The Lottery - Shirley Jackson (source: Macmillan Publisher) |
Dengan alur yang tampak biasa di awal, Jackson berhasil membangun ketegangan yang memuncak pada akhir cerita yang mengejutkan dan menggugah pemikiran.
Cerita ini berlatar di sebuah desa kecil yang tampaknya damai dan harmonis. Pada pagi hari tanggal 27 Juni, warga desa berkumpul di alun-alun untuk mengikuti acara tahunan yang disebut "lottery" atau undian.
Acara ini melibatkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, yang dengan antusias mengumpulkan batu untuk acara tersebut.
Namun, ketegangan mulai terasa saat proses pengundian berlangsung, dan pembaca mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tradisi ini.
Jackson dengan cermat menggambarkan suasana yang tampak biasa dan bahkan ceria di awal cerita.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, pembaca mulai merasakan ketegangan yang meningkat.
Klimaks cerita terjadi ketika Tessie Hutchinson, seorang ibu rumah tangga, terpilih dalam undian tersebut.
Reaksi warga desa yang sebelumnya tampak ramah berubah menjadi brutal, dan Tessie yang awalnya menolak, akhirnya menjadi korban dari tradisi yang telah berlangsung lama ini.
Melalui cerita ini, Jackson mengkritik buta terhadap tradisi dan kebiasaan yang telah ada tanpa mempertanyakan makna atau tujuannya.
Cerita ini menggambarkan bagaimana masyarakat dapat terjebak dalam rutinitas yang tidak bermoral hanya karena "selalu begitu".
Pesan moral yang dapat diambil adalah pentingnya untuk selalu mempertanyakan dan merenungkan kembali tradisi atau kebiasaan yang ada, terutama jika hal tersebut dapat menyebabkan ketidakadilan atau kekerasan.
Setelah diterbitkan, "The Lottery" memicu reaksi yang sangat kuat dari pembaca. Banyak yang merasa terkejut, bingung, dan bahkan marah dengan akhir cerita yang tidak terduga.
Beberapa pembaca menganggap cerita ini sebagai kritik terhadap masyarakat Amerika pada umumnya,
sementara yang lain melihatnya sebagai peringatan terhadap bahaya konformitas dan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Reaksi ini menunjukkan betapa efektifnya Jackson dalam menyampaikan pesan melalui karya sastra.
Cerpen "The Lottery" karya Shirley Jackson adalah karya sastra yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran dan menyentuh isu-isu sosial yang relevan hingga saat ini.
Dengan alur yang sederhana namun penuh makna, Jackson berhasil menciptakan sebuah cerita yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pembacanya.
Cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya untuk selalu mempertanyakan dan merenungkan kembali tradisi atau kebiasaan yang ada, serta untuk tidak membiarkan ketidakadilan dan kekerasan terjadi dalam masyarakat kita.***
Source: Lecturia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar