![]() |
Sastra Arkais Yunani - SutianaMenulis (Source: Wikipedia) |
Puisi-puisi ini awalnya ditujukan untuk dibacakan atau dinyanyikan, menandakan bahwa puisi tersebut memiliki unsur performatif yang mendalam.
Pada saat itu, seni menulis belum berkembang luas; bahkan, sistem penulisan yang digunakan di Kreta dan Mykenai pada milenium ke-2 SM, yang dikenal sebagai Linear B, hanya dipakai untuk keperluan administratif.
Setelah kehancuran kota-kota Mykenai, penulisan tersebut terlupakan.
Mitos menjadi tema utama dalam puisi-puisi yang dihasilkan pada masa ini. Mitos-mitos tersebut terdiri dari berbagai unsur, termasuk legenda yang terkadang berdasarkan ingatan yang samar tentang peristiwa-peristiwa sejarah, cerita rakyat, dan spekulasi religius.
Namun, yang membedakan mitos Yunani adalah tidak adanya kaitan dengan doktrin agama yang kaku.
Meskipun sering kali menceritakan tentang dewa-dewa dan manusia-manusia heroik, mitos-mitos tersebut tidak dianggap sebagai ajaran yang baku.
Sebaliknya, para penyair dapat mengubah dan menyesuaikan mitos-mitos tersebut sesuai dengan konsep-konsep baru yang ingin mereka sampaikan kepada khalayak.
Puisi pada masa Arkais ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai cara untuk menyampaikan pandangan hidup, nilai-nilai, dan gagasan tentang dunia.
Setiap penyair memiliki kebebasan untuk mengubah atau menginterpretasikan mitos yang ada, menjadikannya sebagai cerminan dari pemikiran mereka sendiri.
Ini memberi ruang bagi berkembangnya berbagai variasi mitos yang akhirnya menjadi bagian dari budaya sastra Yunani yang lebih luas.
Salah satu contoh penting dalam sastra Yunani pada periode ini adalah puisi epik yang ditulis oleh Homer, seperti Iliad dan Odyssey.
Meskipun karya-karya ini ditulis lebih lanjut, mereka memiliki akar yang kuat dalam tradisi lisan dan mitos yang telah berkembang sebelumnya.
Puisi-puisi seperti ini berperan besar dalam membentuk budaya Yunani, menggabungkan unsur cerita heroik dengan pandangan filosofis dan religius yang mencerminkan cara masyarakat Yunani melihat dunia mereka.
Selain itu, dalam perkembangan sastra Yunani, para penyair mulai mengeksplorasi konsep-konsep tentang manusia, dewa, dan kehidupan setelah mati.
Dalam mitos yang mereka ciptakan atau sesuaikan, mereka menggambarkan perjuangan manusia melawan nasib atau dewa, dan menunjukkan bagaimana interaksi antara keduanya dapat menghasilkan nasib yang dramatis.
Keseluruhan dari periode Arkais ini menunjukkan bagaimana puisi menjadi medium yang sangat kuat dalam menyampaikan mitos dan gagasan baru.
Meskipun sastra Yunani belum sepenuhnya mengandalkan penulisan pada saat itu, pengaruhnya terhadap budaya Barat sangat besar dan bertahan lama, memberi dasar bagi puisi dan sastra Yunani klasik yang lebih dikenal.***
Source: Britannica
Tidak ada komentar:
Posting Komentar