Ah kau hanya pandai bercuap:
"Satu Indonesia."
"Satu Indonesia!"
"Satu Indonesia?"
"Satu Indonesia!"
"Satu Indonesia?"
Benarkah?
Benarkah?
Benarkah?
Bahkan persatuan tidak lebih dari
ranting kering yang jatuh
diinjak lantas patah
ranting kering yang jatuh
diinjak lantas patah
Betapa rentannya kau, wahai pemuda
Lantas aku bisa apa
selain mengelus dada
menengok para pemuda yang berkoar-koar mengatasnamakan persatuan
sementara di belakangku
mereka:
selain mengelus dada
menengok para pemuda yang berkoar-koar mengatasnamakan persatuan
sementara di belakangku
mereka:
saling sikut
saling rebut
saling ribut
saling rebut
saling ribut
Setahuku bersatu adalah bersama, sama-sama, satu tuju
Kau?
Ah sudahlah
Ada uang kau bersatu
Tidak ada
Tahulah aku
Ah sudahlah
Ada uang kau bersatu
Tidak ada
Tahulah aku
BCI, 28 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar