![]() |
Sumber foto: Instagram @frank.stallone |
Tidak ada banyak penulis seberani George Orwell. Ia berhasil merefleksikan segala kegundahan hati serta ketidaksetujuannya dalam berbagai hal, terutama dalam hal politik serta revolusi sejarah.
Meski tidak secara gamblang ia mengkritisi banyak tokoh-tokoh politik sejarah lewat sudut pandang banyak binatang pada Animal Farm, tetapi segala konsep ketidakadilan dalam dunia politik dan sejarah, berhasil ia angkat dengan cara elegan.
Orwell berhasil mengangkat segala intrik yang biasa terjadi dalam tanpuk sebuah kekuasaan, dalam hal ini Animal Farm dipersamakan sebagai sebuah negara.
Di mana intrik tersebut melingkupi ketamakan, perebutan kekuasaan, kudeta, revolusi sosial, perubahan prinsipil dari yang tak punya kuasa menjadi yang berkuasa, otoriter, dan segala hal yang bersinggungan dengan hal negatif politik kekuasaan.
Di Animal Farm, Orwell sukses menjadi apa saja, tokoh politik yang mana saja, tanpa harus menyebutkan siapa-siapanya dalam kehidupan nyata.
Sebagai informasi, George Orwell lahir pada tanggal 25 Juni 1903 dengan nama Eric Arthur Blair.
Pada masa kecilnya, Orwell kecil menghabiskan sebagian besar waktunya di India, tempat ayahnya bekerja sebagai pegawai sipil.
Ketika dia berusia delapan tahun, Orwell dikirim ke Inggris untuk menempuh pendidikan formal.
George Orwell remaja melanjutkan pendidikan formalnya di Inggris. Ia belajar di sekolah-sekolah yang kemudian memengaruhi pemikiran dan tulisannya.
Pada tahun 1917, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke Eton College, yang merupakan salah satu sekolah terkemuka di Inggris.
Setelah ia lulus dari Eton pada tahun 1921, Orwell kemudian bergabung dengan Imperial Police di Burma pada tahun 1922.
Ia mempunyai pengalaman buruk saat dirinya menjadi seorang petugas polisi kolonial di Burma, hal ini telah mempengaruhi tulisannya sekaligus menginspirasinya untuk menulis novel yang berjudul Burmese Days.
Orwell kemudian keluar dan institusi kepolisian untuk kemudian memutuskan untuk hidup sebagai seorang penulis.
Orwell banyak merasakan penderitaan dan ketidaksetaraan sosial yang mendalam selama masa remajanya, dan ini menjadi tema sentral dalam banyak karyanya yang menyoroti ketidakadilan sosial juga politik.
George Orwell adalah seorang penulis yang dikenal karena karyanya yang berfokus pada politik, sosial, dan isu-isu moral.
Beberapa karya terkenalnya di antaranya:
1. Animal Farm
Novel ini terbit pada tahun 1945, merupakan kisah alegori yang menggambarkan revolusi dan korupsi dalam bentuk fabel dengan hewan-hewan yang merepresentasikan tokoh-tokoh sejarah dan politik. Di cerita ini, Orwell menjadi siapa saja dalam bentuk tokoh hewan semisal Napoleon, si babi.
2. 1984
Merupakan novel yang terbit tahun 1949, merupakan novel distopia yang menggambarkan masyarakat totaliter yang dikendalikan oleh pemerintah yang otoriter dan manipulatif.
Novel ini berhasil memperkenalkan konsep Big Brother dan bahasa Newspeak.
3. Burmese Days
Terbit tahun 1934, merupakam novel yang ditulis dengan inspirasi yang diambil dari pengalaman Orwell sebagai petugas polisi kolonial di Burma.
Dalam novel ini banyak ditulis perihal penggambaran rasisme dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial Inggris.
4. Homage to Catalonia
Sebuah memoar Orwell yang terbit tahun 1938, bercerita banyak hal tentang pengalamannya dalam Perang Sipil Spanyol, di mana ia menjadi bagian dari pasukan Republik Spanyol dalam perjuangan melawan pasukan Fasis Franco.
5. Down and Out in Paris and London
Terbit pada tahun 1933, merupakan buku dengan tulisan non-fiksi yang menggambarkan pengalaman Orwell yang pernah menjadi gelandangan di Paris dan London.
Di buku ini, Orwell mengungkapkan segala sisi kelam dari kehidupan masyarakat miskin di kota tersebut dengan segala problematikanya.
6. Shooting an Elephant.
Merupakan sebuah esai yang menceritakan pengalaman Orwell sebagai seorang petugas polisi yang dipaksa untuk membunuh seekor gajah di Burma,
Bukan hanya itu, Orwell menggambarkan secara jujur perihal dilema moral dan politik. Esai ini terbit pada tahun 1936.
Bukan hanya itiu saja, Orwell juga menulis untuk banyak esai, artikel, dan tulisan jurnalistik lainnya yang membahas berbagai isu sosial dan dunia politik.
Karyanya kebanyakan menguliti tema-tema sensitif semisal kekuasaan, manipulasi bahasa, kebebasan individu, serta ketidakadilan sosial.
Dalam karir menulisnya, George Orwell tidak menerima banyak penghargaan resmi selama hidupnya.
Namun, penghargaan justru diberikan pasca kematiannya, ia diakui secara luas dengan beberapa penghargaan dan penghormatan atas karyanya yang sangat berpengaruh terhadap dunia.
Ada beberapa penghargaan dan penghormatan yang diterima George Orwell setelah kematiannya, meliputi:
• Penghargaan George Orwell, pada tahun 2019.
• Penghargaan Prometheus Hall of Fame, pada tahun 1984 oleh Libertarian Futurist Society untuk novelnya "1984," yang dianggap berontribusi bagi pemahaman masyarakat banyak akan kebebasan individual dan kebebasan berbicara.
• Patung George Orwell yang dibuat pada tahun 2017. Yang merupakan sebuah patung dari bahan perunggu, didirikan di dekat BBC Broadcasting House di London, merupakan sebuah bentuk penghormatan atas warisannya sebagai seorang penulis dan wartawan yang berani.
Meskipun Orwell tidak banyak mendapatkan penghargaan selama hidupnya, tetapi tulisan-tulisannya sangat berpengaruh dalam dunia sastra, serta pemikiran politiknya hingga sekarang.
Orwell dianggap sebagai salah satu penulis paling penting abad ke-20, karena karya-karyanya yang monumental. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar