![]() |
Source pict. FB @The Reading Lists |
Tahun 2016 adalah tahunnya The Sellout di dunia perbukuan dunia. The Sellout yang ditulis oleh Paul Beatty sukses mendapatkan penghargaan Man Booker Prize.
The Sellout merupakan novel bergenre satir yang ditulis oleh Paul Beatty pada tahun 2015, dan mendapatkan penghargaan di tahun 2016.
Ceritanya sendiri menceritakan seorang protagonis bernama Me, seorang pria Afro-Amerika yang tinggal di sebuah lingkungan di pinggiran kota Los Angeles yang disebut Dickens.
Me berusaha untuk menghidupkan kembali lingkungannya yang semakin hari semamin terlupakan seiring perkembangan jaman yang tentu saja usahanya ini menghadapi berbagai masalah baik dari sudut pandang sosial msupun sudut pandang budaya.
Novel ini mendapatkan banyak pujian karena penggunaan bahasa yang tajam dan gaya penulisan satir-nya yang mengena.
Paul Beatty menggunakan humor dan ironi selingan untuk menjelajahi isu-isu rasisme, identitas, dan sejarah Amerika Serikat.
Penulis juga mengeksplorasi bagaimana kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang terpinggirkan dapat memengaruhi pandangan dan tindakan seseorang.
The Sellout memenangkan Penghargaan Booker Man 2016, yang menjadikan Paul Beatty sebagai penulis Amerika pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Ini adalah sebuah novel yang provokatif dan penuh dengan komentar sosial yang mengundang pembaca untuk merenungkan berbagai isu yang masih relevan hingga saat ini.
Novel The Sellout memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi karya yang sangat menonjol, di antaranya:
- Satir yang Tajam
Keunggulan utama dari novel ini adalah penggunaan satir yang tajam. Paul Beatty dengan cerdas memparodikan dan mengkritik berbagai aspek budaya, sosial, dan politik Amerika Serikat dengan sangat luar biasa.
Melalui gaya penulisannya yang menggelitik, ia mengungkapkan ketidaksetaraan, rasisme, dan stereotip warga Amerika pada kebanyakan dengan cara yang mengundang pembaca untuk berpikir lebih dalam lagi.
- Gaya Bahasanya Cenderung Berwarna
Beatty memiliki keterampilan dalam menggunakan bahasa yang berwarna dan penuh daya tarik.
Gaya bahasanya yang digunakannya sangat kreatif dan penuh humor yang menarik pembaca hingga mampu mengajak mereka larut ke dalam cerita, sampai membuatnya terhibur sekaligus merenungkan isu-isu yang kompleks.
- Karakter yang Mudah Diingat
Novel ini menghadirkan karakter-karakter yang kuat dan berkesan.
Protagonis, Me, adalah karakter yang kompleks dan ambivalen, yang membuat pembaca merasa terhubung dengannya dan merenungkan perjalanan hidupnya.
- Pemenang Penghargaan
The Sellout memenangkan Penghargaan Booker Man, yang merupakan salah satu penghargaan sastra paling bergengsi di dunia.
Hal ini kian mengukuhkan kualitas dan keunggulan novel ini dalam hal penulisan dan pesan yang disampaikannya.
- Penyampaian Isu Sosial yang Mendalam dan Mengena
Meskipun novel ini penuh dengan humor, tapi isinya banyak mengangkat isu-isu sosial yang mendalam.
Hal ini tentu saja berhasil menciptakan kesempatan bagi pembaca untuk merenungkan masalah-masalah serius seperti rasisme struktural dan sejarah kompleks Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, keunggulan novel The Sellout berada pada kemampuan penulis untuk menyajikan pesan-pesan yang berat dengan gaya yang menghibur dan menggugah pemikiran bagi para pembacanya.
*****