Aku harus berlari mengejar kapal yang baru saja berlabuh
meninggalkan rindu yang bergolak di dalam dada lalu
menyimpannya menjadi cawan-cawan rahasia
dan kau kubiarkan menatap aku dalam tanda tanya besar
aku harus menatap langit membangunnya segera
sebagai istana nan megah bagi dada kita..
jangan biarkan reruntuh angin menyapunya
badai biarkan datang terlambat,atau janganlah tertambat,
sebab istana itu kubangun dengan kerinduan akan Tuhan,
darah yang berdebar,jantung yang bergolaK.
aku harus mengejar kapal itu sebagai impi di malam buta
biarkan bantal-bantal menggaruk mimpi dan membangunkanku segera
namun aku tak mau terjaga,
aku pergi dengan asmara tertinggal di balik kemarau yang pekat,musim yang tak pernah setia
layar perahu menggenapkan hitungan angka,
membaringkan tidur dalam harap-harap kuncup mawar
sesampainya disana akan kusebut namamu sebagai puisi,membukanya perlahan
sampai kau tahu gelombang menggaungkan kisah kita,kisah kisah tak berjudul
dan ketika samudera mengendapkan udara
kedinginan jiwa bak berkelana menyesapkan mimpi berjelaga malam-malam tanpa bintang tanpa cahaya
tunggu aku berlabuh kembali menambatkan jiwa-jiwa berpendaran serupa kejora
merentangkan biduk penuh gelombang dan aku padu dalam bisik-bisik pasir impian
berenang didalamnya hingga kaupun tahu mimpi kita adalah serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar