Zy,
bukankah sudah kukatakan kepadamu,
Ini perihal kepergian dan ditinggalkan
Dan kau tahu, zy,
Kuncup-kuncup rasa yang pernah coba kurekahkan, kini,
Hanyalah layu yang sedu
Zy,
jalan ini, agalah
jalan-jalan bahagia yang kugariskan di tanah basahnya, dulu,
Kini, jalan ini tak lebih dari jalan-jalan lengang yang
ditinggalkan derap langkah para pejalan kaki
Tak ada celoteh, pun sendau gurau bibir-bibir para pengisah
dongeng-dongeng,
Dari cerita-cerita malam
Zy,
kepergianmu
menyisakan kesepian di selasar rumah kita,
Rumah tempat kita meninabobolan harapan-harapan renta kita
Entahlah, zy,
kita akan saling menyisakan rindu, atau saling meninggalkan
rajam,
Dari getir yang telah sama-sama kita genggam
Zy,
kukembalikan seluruh
malam syahdu ke ujung mimpimu yang entah